Laman

Sabtu, 19 Januari 2013

Kemerdekaan, hanya untuk dinikmati sendiri?

Rasanya ingin, diskusi. cerita. mendengarkan. ngobrol. nanya. kira kira, di Negeri ini ...

Berapa orang yang memikirkan negeri ini di sela-sela kegiatan, di tengah-tengah kesibukan dan di antara sekian ujian kehidupan, yang masih memikirkan Negeri ini?


Berapa banyak, orang Indonesia yang memikirkan rakyat yang lain yang terpisahkan laut biru bernama "Kolam Susu"?

Berapa orang yang teringat akan jasa pahlawan. Nyawa mereka pertaruhkan, bukan hanya kemerdekaan individu yang mereka cari.

Kemerdekaan satu bangsa, satu saudara, anak-cucu mereka, meskipun berbeda pulau, berbeda bahasa, berbeda warna kulit, berbeda adat.

Yang mereka serukan bukan "Merdeka Suku ***", "Jaya Daerah ***".

Yang mereka serukan "Indonesia Raya!!"

Sekarang, berapa orang melupakan Pahlawan.

Berapa yang bisa menikmati Kemerdekaan.

Apakah kita sudah merdeka? Apakah kita menikmati kemerdekaan yang kita miliki? Apakah kemerdekaan saat ini memang patut untuk diperjuangkan dahulu?

Apakah kita, anak cucu mereka, patut untuk mereka perjuangkan?

Sesungguhnya, seharusnya semua rakyat ialah Pahlawan. Pahlawan bukan hanya berasal dari zaman dahulu, zaman penjajahan, zaman peperangan.

Pahlawan ialah semua yang meneteskan keringat untuk Negeri, bukan hanya untuk dirinya, apalagi hanya untuk uang semata.

Yang mengorbankan kepuasan pribadi, mengedepankan urusan-urusan yang kelak dapat membangun Negeri ini bersama.

Yang mengingat jasa orang terdahulu.

 dan,

Yang menghargai kemerdekaan.

Pahlawan ialah kita, rakyat Indonesia, rakyat Negeri ini, dengan berjuta saudara setanah air, dan bergelimang peninggalan jasa para pahlawan.

Pahlawan tidak pernah meninggalkan harta, namun kemerdekaan inilah yang mereka wariskan.


Jayalah Indonesiaku, Pusakaku, tempat kelahiranku, tempat tinggalku, tempat di mana kelak aku akan mengabdi untuk saudara satu tanah airku. Tempatku, tempat kita, mewarisi pekerjaan sebagai seorang pahlawan.

Indonesia, Raya.

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap dipuja-puja bangsa

Di sana tempat lahir beta
dibuai dibesarkan bunda
tempat berlindung di hari tua
sampai akhir menutup mata

*)Introspeksi diri,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar